Jenis jenis Tembang Macapat
Jenis jenis Tembang Macapat- Indonesia terkenal akan budayanya yang sangat beragam. Salah satunya yang ada di Suku Jawa, yang merupakan suku di Indoensia yang memiliki beragam kesenian dan kebudayaan daerah. Salah satu kesenian daerah yang terkenal adalah kesenian nembang.
Dalam bahasa Indonesia, Nembang berarti menyanyi. Dan di antara banyak jenis tembang di Jawa ada tembang yang memang populer dan sering dipelajari di Sekolah Dasar adalah Tembang alit. Kita biasa mengenalnya dengan sebutan tembang macapat.
Guru gatra, guru wilangan, daan guru lagu tembang macapat adalah
1. Mijil : terdiri atas 6 gatra : 10i, 6o, 10e, 10i, 6i, 6u
2. Kinanthi : terdiri atas 6 gatra : 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i
3. Sinom : terdiri atas 9 gatra : 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a
4. Asmaradhana : terdiri atas 7 gatra : 8a, 8a, 8e, 8a, 7a, 8u, 8a
5. Dhandhanggula: terdiri atas 10 gatra: 10i, 10a, 8e, 7u, 9i, 7a, 6u, 8a, 12e, 7a
6. Gambuh : terdiri atas 5 gatra : 7u, 10u, 12i, 8u, 8o
7. Maskumambang: terdiri atas 4 gatra : 12i,6a, 8i, 8a
8. Durma : terdiri atas 7 gatra : 12a, 7i, 6a, 7a, 8i, 5a, 7a
9. Pangkur : terdiri atas 7 gatra : 8a, 11i, 8u, 7a, 12u, 8a, 8i
10. Megatruh : terdiri atas 5 gatra : 12u, 8i, 8u, 8i, 8o
11. Pocung : terdiri atas 4 gatra : 12u, 6a, 8i, 12a
Itulah pengertian dan jenis-jenis tembang macapat serta paugeran pada tembang Macapat. Tentunya, setiap jenis tembang dalam Bahasa Jawa tersebut memiliki karakter dan kandungan makna yang berbeda-beda, sehingga dalam penggunaannya memiliki fungsinya masing-masing.
Tembang macapat sendiri terdiri dari 11 jenis tembang macapat. Tiap Jenis tembang Macapat memiliki karakteristik masing-masing. Tembang macapat menceritakan perjalanan hidup manusia dari mulai dalam kandungan ibu sampai meninggal. Apa saja sih jenis-jenis tembang macapat?
Jenis Jenis Tembang Macapat
Nama macapat diambil dari sistem pembacaan tembang dengan empat suku kata. Jadi, kata macapat berasal dari kata ‘maca papat-papat’ atau membaca empat-empat yang memiliki makna sistem pembacaannya tiap empat suku kata.1. Tembang Maskumambang
Sebuah tembang yang mengisahkan tentang perjalanan hidup manusia yang masih dalam bentuk embrio pada kandungan ibu. Kata mas pada maskumambang artinya belum diketahui jenis kelaminnya, sedangkan kumambang artinya masih bergantung pada rahim ibu.2. Tembang Mijil
Tembang ini menjelaskan tentang kehidupan anak manusia layaknya sebuah biji yang baru lahir ke dunia. Tembang ini menjadi gambaran mengenai awal mula manusia menjalani kehidupan yang masih bergantung dan membutuhkan bantuan orang lain.3. Tembang Asmarandana
Asmarandana merupakan tembang yang mendeskripsikan masalah asmara seseorang. Tembang ini juga disebut dengan lagu kasmaran dan digunakan untuk menyatakan cinta kepada seseorang.4. Tembang Sinom
Sinom menggambarkan tentang kisah remaja yang mengalami fase pertumbuhan. Ia juga sedang mencari jati diri dan menemukan panutan untuk dijadikan contoh atau teladan.5. Tembang Gambuh
Tembang gambuh memiliki arti tentang kisah hidup seorang manusia yang telah menemukan kekasih. Keduanya dipertemukan untuk berjanji sehidup semati.6. Tembang Dhandanggula
Dhandanggula memiliki makna berupa harapan atau cita- cita. Tembang dhandanggula sering digunakan untuk mengilustrasikan perasaan suka cita.7. Tembang Durma
Tembang bahasa Jawa ini menjelaskan tentang karakter manusia yang memiliki sifat berontak, amarah atapun semangat perang. Tembang durma sekaligus menjadi tembang yang menggambarkan tentang kenikmatan yang diperoleh dari Tuhan.8. Tembang Kinanthi
Tembang yang menggambarkan tentang kecintaan, kasih sayang dan suasana menggembirakan.9. Tembang Megatruh
Tembang yang mengisahkan tentang kehidupan manusia yang tengah diambang sakaratul maut. Megatruh berasal dari pegat yang artinya pisah, sedangkan ruh artinya nyawa.10. Tembang Pangkur
Tembang ini sering digunakan untuk menjelaskan tentang perasaan seseorang kepada Tuhan, pasangan hidup ataupun alam. Tembang ini juga mengilustrasikan tentang seseorang yang telah berusia senja dan meninggalkan segala yang berkaitan dengan duniawi.11. Tembang Pocung
Tembang ini bermakna tentang seseorang yang telah meninggal dunia. Tembang Pocung juga menjelaskan tentang ajaran utnuk membangun kehidupan bahagia lahir batin.Tembang Macapat adalah salah satu jenis tembang yang ada di Jawa yang terpaku dengan tiga aturan atau paugeran yaitu guru gatra, guru wilangan dan guru lagu. Lalu apa itu Paugeran Tembang Macapat?
Paugeran Tembang Macapat
Apa itu Guru Wilangan?
Guru wilangan adalah banyaknya jumlah suku kata (wanda) dalam setiap baris
Apa itu Guru Gatra?
Guru gatra merupakan banyaknya jumlah larik (baris) dalam satu bait.
Apa Itu Guru Lagu?
Lalu, ada guru lagu yang merupakan persamaan bunyi sajak pada akhir kata dalam setiap baris. Bunyi lagu pada akhir gatra (a, i, u, e, o) disebut dong dinge swara.
1. Mijil : terdiri atas 6 gatra : 10i, 6o, 10e, 10i, 6i, 6u
2. Kinanthi : terdiri atas 6 gatra : 8u, 8i, 8a, 8i, 8a, 8i
3. Sinom : terdiri atas 9 gatra : 8a, 8i, 8a, 8i, 7i, 8u, 7a, 8i, 12a
4. Asmaradhana : terdiri atas 7 gatra : 8a, 8a, 8e, 8a, 7a, 8u, 8a
5. Dhandhanggula: terdiri atas 10 gatra: 10i, 10a, 8e, 7u, 9i, 7a, 6u, 8a, 12e, 7a
6. Gambuh : terdiri atas 5 gatra : 7u, 10u, 12i, 8u, 8o
7. Maskumambang: terdiri atas 4 gatra : 12i,6a, 8i, 8a
8. Durma : terdiri atas 7 gatra : 12a, 7i, 6a, 7a, 8i, 5a, 7a
9. Pangkur : terdiri atas 7 gatra : 8a, 11i, 8u, 7a, 12u, 8a, 8i
10. Megatruh : terdiri atas 5 gatra : 12u, 8i, 8u, 8i, 8o
11. Pocung : terdiri atas 4 gatra : 12u, 6a, 8i, 12a
Itulah pengertian dan jenis-jenis tembang macapat serta paugeran pada tembang Macapat. Tentunya, setiap jenis tembang dalam Bahasa Jawa tersebut memiliki karakter dan kandungan makna yang berbeda-beda, sehingga dalam penggunaannya memiliki fungsinya masing-masing.
Posting Komentar untuk "Jenis jenis Tembang Macapat "