Cita-cita ku Menjadi Anak Sholeh
SD NEGERI 1
KALIGONDANG
Cita-cita ku Menjadi
Anak Sholeh
Materi pelajaran PAI dan Budi pekerti kelas V semester ganjil
Apakah kamu pernah mendengar ada orang bercita-cita menjadi anak sholih?
Biasanya kalau ada anak ditanya “Apa cita-citamu Nak?”. Jawabannya selalu saja “menjadi dokter” atau “menjadi insinyur”, atau “menjadi pilot”. Nah, pelajaran ini menampilkan sesuatu yang baru, yang dipelopori oleh seorang anak bernama Amin.
Saleh artinya baik.
Anak Saleh berarti anak yang baik. Diantara ciri – ciri anak Saleh adalah taat
kepada Allah SWT, jujur, setia kepada orang tua, setia kepada guru, setia
kepada kawan dan menghargai sesama
A. Orang Jujur Disayang Allah
1. Pengertian Jujur
Jujur adalah lawan kata dari bohong. Jujur dapat
diartikan apa adanya, sesuai dengan kenyataan dan tidak ditutup–ditutupi.
2. Macam – macam bentuk kejujuran :
a. Jujur kepada Allah
Cirinya: Selalu mentaati perinta Allah dimanapun
dan kapanpun
Contoh: Lukman selalu melaksanakan shalat lima
waktu meskipun tidak diawasi oleh guru atau orang tua.
b. Jujur kepada diri sendiri
Jujur kepada diri sendiri lebih sulit
dibandingkan jujur kepada orang lain. Namun apabila kita yakin Allah maha
Melihat dan Maha Mengetahui maka jujur pada diri sendiri akan lebih muda.
Contoh: Tidak mencontek pada saat ulangan
c. Jujur kepada orang lain
Diantaranya jujur terhadap orang tua dan guru.
Contoh: Seorang anak berjanji pada temannya
untuk mengantar buku ke rumah. Sesuai janji dia datang dan tepat waktu. Sang
teman pun menyambut dengan senang hati
3. Keuntungan orang yang jujur adalah:
a. Dipercaya teman atau orang lain
b. Banyak teman dan disukai orang lain
c. Hatinya selalu merasa tenang
d. Rajin dan semangat dalam berusaha
e. Mendapat berkah dan kasih sayang Allah
B. Hormat dan Patuh kepada Orang Tua dan Guru
1.
Hormat
dan Patuh pada Orang Tua
Ibu dan ayah adalah orang tua kita. Mereka
berdua sangat berjasa mengasuh dan memelihara kita. Oleh karenanya kita harus
patuh dan hormat kepada orang tua yang merupakan perintah Allah. Berbuat baik
terhadap dua orang tua hukumnya wajib.
Dalam Q.S. al–Isra’ ayat 23 – 24
۞ وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ
وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ
اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا
قَوْلًا كَرِيْمًا ٢٣ وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ
رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ ٢٤
Artinya :
23. Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu
jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya
perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada
keduanya perkataan yang baik.
24. Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya
dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! sayangilah keduanya
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”
a. Beberapa jasa besar orang tua terhadap
anaknya sebagai berikut:
1) Ibu mengandung dengan penuh susah payah,
kemudian melahirkan dengan mempertaruhkan nyawanya
2) Ibu menyusui selama dua tahun dengan penuh
kasih sayang, dan terjaga malam hari karena memenuhi kebutuhan anaknya
3) Ayah dan ibu bekerja keras untuk memenuhi
keperluan keluarga
4) Ibu dan ayah memelihara kita sampai kita siap
mandiri
5) Ayah dan ibu memberi bekal pendidikan
6) Ayah dan ibu memberikan kasih sayang dengan
ikhlas tanpa meminta bantuan
b. Hal–hal yang harus kita lakukan untuk dua
orang tua adalah :
1) Selalu berbuat baik kepada mereka
2) Selalu hormat dan menghargai mereka
3) Mengikuti dan melaksanakan nasihat mereka
4) Meninggalkan hal–hal yang mereka larang
5) Selalu membuat hati mereka senang
6) Berangkat ke sekolah harus pamit minta izin
dan mencium tangan mereka
7) Mendoakan mereka
2. Hormat dan Patuh kepada Guru
Ibu guru mengajak murid-muridnya bergotong royong.
Mereka pun melakukannya secara bersama-sama. Setelah mereka selesai bekerja,
ibu guru menyampaikan ucapan sebagai berikut.
·
Anak-anakku, terima kasih atas kepatuhan dan keikhlasan kalian telah ikut
bergotong royong. Berarti kalian sudah mematuhi ajakan gurumu.
·
Gotong royong dapat mempermudah dan memperingan pekerjaan.
·
Anak yang hormat dan patuh tentu disayang Allah Swt.
Mengapa Harus Hormat dan Patuh Kepada
Guru?
Guru
adalah pengganti orang tua di sekolah. Banyak hal yang dapat kita peroleh dari
guru, terutama mendapat ilmu pengetahuan dan keteladanan. Guru telah megajari
dan membimbing kita beribadah dan membaca al-Qur’an, berbahasa yang baik,
berhitung, bergaul, mengenal lingkungan alam, serta mengenal seni dan
sebagainya. Selain itu, ia juga mengasuh, membimbing, memperhatikan, dan
menjaga muridnya selama berada di sekolah. Begitulah jasa mereka kepada kita.
Sudah seharusnya kita bersikap setia, hormat dan patuh kepada mereka.
Contoh-contoh sikap hormat kepada guru: berbicara
dengan sikap santun, berbahasa yang baik dan benar, rendah hati, tidak sombong
dan tidak merasa lebih pintar.
INDAHNYA SALING MENGHARGAI
Semua manusia di dunia ini bermula dari Ādam a.s.
Kemudian manusia berkembang, di antaranya adalah “kita”. Allah Swt. menciptakan
manusia itu berbagai macam bentuk dan warna. Ada yang putih, ada yang hitam,
tinggi, rendah, berambut keriting, dan berambut lurus, semua tidak ada yang
serupa. Demikian pula kehidupan manusia, ada yang kaya, dan ada yang miskin.
Bangsa Indonesia misalnya, terdiri dari beragam suku, agama dan adat istiadat.
Lalu, bagaimana kita hidup ditengah-tengah keberagaman itu? Tentu saja kita
harus saling menghargai.
Manusia adalah mahluk sosial, karenanya manusia saling
membutuhkan antara yang satu dengan yang lainnya.
Sikap saling menghargai antara lain sebagai
berikut:
1. Menghargai pendirian orang lain
Setiap orang memiliki prinsip dan pendirian yang berbeda. Demikian juga di
dalam agama Islam terdapat sedikit perbedaan. Misalnya dalam ibadah salat
subuh. Ada yang melakukan doa qunut dan ada yang tidak melakukannya. Hal ini
dikarenakan masing–masing meyakini apa yang meraka pahami.
2. Menghargai keyakinan orang lain
Kaum muslimin memberikan kebebasan dan tidak boleh mengganggu orang lain dalam
menjalankan ibadahnya bukan dalam keyakinannya. Toleransi ini dijelaskan dalam
surat al–Kafirun ayat 1 -6. Sebaliknya agama lain pun tidak boleh mengganggu
orang Islam yang beribadah. Kita harus menghormatinya agar kita bisa hidup
berdampingan dengan rukun.
3. Menghargai pendapat orang lain
Menghargai pendapat orang lain sering kita jumpa ketika musyawarah. Dalam
musyawarah kita dihadapkan pada berbagai pendapat dari orang lain. Untuk itu
kita harus bisa menghargai pendapat orang lain dan tidak boleh menang sendiri.
Dengan begitu suasana akan menjadi kondusif dan tujuan musyawarah dapat
dicapai.
Rangkuman
1. Setiap anak pintar yang terpuji bercita – cita menjadi anak Saleh
2. Anak Saleh adalah anak baik yang selalu disayang Allah dan manusia
sekitarnya
3. Ciri–ciri anak Saleh adalah taat kepada Allah SWT, jujur, hormat dan patuh
kepada orang tua dan guru, serta setia kawan dan saling menghargai kepada
sesama
4. Macam–macam jujur antara lain: jujur kepada Allah, jujur kepada diri sendiri
dan jujur kepada orang lain.
Silahkan kalian buka link youtube tersebut, dengan materi cita- citaku menjadi Anak Sholeh, untuk menambah wawasan kalian ya, berikut vidio pembelajarannya:
Posting Komentar untuk "Cita-cita ku Menjadi Anak Sholeh"