Pendidikan Agama Islam ,Kelas - 5 surat At-Tiin
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI PELAJARAN 1
MARI BELAJAR AL QUR’AN SURAT AT-TIN KELAS V SEMESTER I
Ayo membaca Al Qur’an Surat At- Tin
A. Membaca surat At – Tin
Tata cara membaca al-Qur’ān dimulai dengan isti’adzah dan basmalah. Kemudian cermati dengan baik al-Qur’ān Surat at-Tin berikut ini. Bagi yang sudah lancar membaca, langsung saja membaca dengan tartil. Tartil artinya membaca sesuai dengan kata, tanda dan barisnya. Dibaca dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Bagi yang belum pandai membaca, perhatikan dengan baik cara guru atau teman yang sudah lancar membaca atau melafalkan Surat at-Tin.
Qur’an Surat At- Tiin 1- 8:

Artinya:
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
2. dan demi bukit Sinai
3. dan demi kota (Mekah) ini yang aman,
4. sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
5. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
7. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
8. Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?
B. Menghafal Q.s At- Tiin



Cara mudah menghafal, mulailah dari ayat pertama. Bacalah berulang-ulang sampai hafal. Lanjutkan ayat kedua dengan cara yang sama sampai hafal. Kemudian ayat ketiga dengan cara yang sama sampai hafal. Untuk memantapkan hafalan tiga ayat tersebut, ulangilah seraya meminta kepada ayah atau ibu untuk menyimak hafalanmu ayat satu, dua, dan tiga sekaligus sampai mahir.
Setelah tiga ayat di atas hafal dan lancar, maka hafalan dilanjutkan ke ayat keempat sampai lancar. Setelah itu dilanjutkan ayat kelima, dibaca secara berulang-ulang sampai hafal dan lancar. Untuk memantapkan hafalan ayat pertama sampai dengan ayat kelima, ulangilah hafalan tersebut mulai dari ayat pertama sampai dengan ayat kelima dengan meminta bantuan kepada ayah/ibu, atau teman untuk menyimaknya.

Setelah kelima ayat sebelumnya hafal dengan mahir dan lancar, maka hafalan boleh dilanjutkan ke ayat keenam saja karena ayatnya panjang. Caranya seperti menghafal ayat pertama, yaitu diulang-ulang sampai hafalan mahir dan lancar.


Untuk memantapkan hafalan ke enam ayat sebelumnya, maka bersabarlah mengulangi kembali hafalan ayat pertama sampai dengan ayat keenam. Setelah itu baru boleh melanjutkan hafalan ayat ketujuh dan kedelapan.
Terakhir, semua hafalan dari ayat pertama sampai dengan ayat kedelapan surat at-Tin harus bagus dan mantap baik hafalan maupun panjang pendek bacaan, dan pelafalan setiap huruf. Dengan demikian, sudah siap untuk diuji di depan bapak atau ibu guru maupun teman-teman.
C. Menulis Q.S At-Tiin
Aku harus dapat menulis huruf al-Qur’ān dengan baik. Karena menulis huruf al-Qur’ān akan memperoleh ilmu dan keterampilan serta pahala dari Allah Swt. Menulis huruf al- Qur’ān tidaklah sulit, asalkan rajin dan teliti, serta penuh kesabaran. Dalam menulis huruf-huruf al-Qur’ān sebaiknya memperhatikan letak huruf-hurufnya. Ada huruf yang ditulis letaknya di atas garis buku, ada pula huruf yang ditulis memotong garis buku. Perhatikan contoh berikut!
Contoh kalimat basmalah dan kata wattini pada surat at-Tin.


D. Makna Kandungan Surat At- Tiin
Surat ini dinamakan at-Tin diambil dari kata at-Tin yang terdapat pada ayat pertama yang artinya buah Tin. Surat at-Tin adalah surat ke-95 dalam al-Qur’ān yang berjumlah 8 ayat dan termasuk golongan surat yang turun di Mekah atau disebut juga surat Makkiyyah.
Amati gambar berikut : Buah Tiin dan Buah zaitun

Sumber: Mazlan, Buku PAI SMP, 1994 Sumber: Mazlan, Buku PAI SMP, 1994
Gambar 1.3 Buah Tiin Gambar 1.2 Buah |Zaitun
KANDUNGAN Q.S AT- TIIN
Ayat Pertama
Tin adalah buah yang enak dan lembut serta cepat dicerna. Ia menjadi obat yang banyak manfaatnya, memperhalus fisik, mengencerkan dahak, membersihkan ginjal, menghancurkan batu pada saluran air seni, menggemukkan badan dan dapat melonggarkan rongga hati dan limpa. Zaitun adalah buah yang memiliki keistimewaan karena kandungan minyaknya yang berlimpah sehingga dapat dipergunakan di daerah yang kurang memiliki minyak.
Ayat Kedua
Gunung Sinai terletak di Semenan- jung Sinai, lintasan antara Tanah Mesir ke Israil, Arab, dan Mesopotamia. Gunung setinggi 2,285 meter ini juga dikenal dengan nama Jabal Musa (Gunung Nabi Musa), karena di tempat ini, Nabi Musa menerima wahyu pertama dan diangkat menjadi Rasul. Pada malam mi’rāj, Rasulullah saw. berhenti sebentar di tempat ini dan melaksanakan salat sebagai penghormatan beliau pada kesucian tempat tersebut.

Sumber: Mazlan, Buku PAI SMP, 1994
Gambar 1.4 Gunung Sinai, tempat Nabi Musa a.s. pertama kali menerima wahyu
Ayat Ketiga
Kota yang aman adalah kota Mekah (Lihat Gambar 1.5, Mekah). Kota ini disebutdengankotayangamankarena siapa pun yang memasukinya terjaga keamanan dan keselamatannya. Kota Mekah juga disebut sebagai Ummul Qurā’ dan Tanah yang Aman. Kota ini banyak menyimpan sejarah sejak zaman Nabi Ibrahim a.s.
Gambar 1.5 Mekah

Ayat Keempat
Allah Swt. menjadikan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Proses kejadian manusia tidak sama dengan kejadian makhluk-makhluk lain. Manusia memiliki akal, jasmani, rohani, dan nafsu. Anggota tubuh manusia serasi dan seimbang sehingga tampak indah, cantik, dan memudahkan untuk melakukan kegiatan. Sedangkan hewan hanya memiliki jasmani dan nafsu saja. Manusia harus mampu menjaga keseimbangan yang dimilikinya agar supaya menjadi mulia. Apabila manusia mengutamakan nafsunya, maka ia turun derajatnya seperti hewan. Selain rohani, manusia dibekali dengan akal pikiran agar supaya dapat membedakan yang baik dan yang buruk.
Ayat Kelima
Allah Swt. mengingatkan manusia, sekali pun mereka sempurna, tetapi dapat turun derajatnya menjadi hina karena pengetahuan, sikap, dan perilakunya apabila telah keluar dari aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. melalui rasul-Nya.

Ayat Keenam
Orang-orang yang tidak pernah hina adalah mereka yang beriman dan melaksanakan amal £ālih. Orang yang demikian itu akan selamat dari kehinaan dunia dan akhirat.
Baca Juga : Twibbon Marhaban Ya Ramadhan 1443 H / 2022 M
Ayat Ketujuh
Pada hari kiamat nanti ada hari pembalasan terhadap perbuatan manusia yang baik dan buruk. Manusia seharusnya tidak meragukan adanya hari pembalasan, karena Allah Swt. sudah menunjukkan bukti-buktinya. Allah Swt. memberikan akal kepada manusia untuk berpikir tentang ciptaan-Nya, dan hati untuk merasakan iman. Pertanyaan Allah Swt. itu untuk mengingatkan adanya hari kiamat agar manusia tidak lupa dan lalai sehingga terjerumus dalam dosa dan kehinaan.

Ayat Kedelapan
Allah Swt. adalah Yang Maha Mengetahui, sebagus-bagus pencipta dan pengatur segala urusan. Allah Swt. yang memberi keputusan atas segala persoalan. Tiada perbuatan walau sekecil atom pun yang dapat terlepas dari pengadilan-Nya. Pengadilan Allah Swt. adalah sebaik-baik pembuat keputusan.
Allah Swt. Maha Pengasih kepada hamba-Nya. Ia senantiasa mengingatkan agar manusia tidak lupa diri. Jika ternyata manusia masih melakukan dosa, maka karena keadilan-Nya, manusia akan menanggung akibat dan pembalasan atas dosanya itu. Allah Swt. juga telah menyiapkan kenikmatan bagi orang yang menjalankan syari’atnya.
RANGKUMAN:
1. Surat at-Tin terdapat dalam urutan ke-95 dalam al-Qur’ān. Surat ini terdiri atas 8 ayat, diturunkan di Mekah maka dinamakan juga surat Makkiyyah.
2. Allah Swt. melalui surat ini bersumpah dengan menyebut ciptaan-Nya, yaitu “Demi at-Tin dan Zaitūn”. Hanya Allah Swt. yang boleh bersumpah dengan ciptaan-Nya.
3. Negeri yang aman adalah Makkah al-Mukarramah.
4. Allah Swt. menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, yaitu terdiri atas jasmani dan rohani yang seimbang.
5. Allah Swt. memperingatkan, bahwa manusia itu bisa menjadi hina bila tidak beriman dan beramal Sālih.
6. Manusia menjadi mulia di sisi Allah Swt bila beriman kepada Allah Swt. dan beramal Sālih.
7. Walaupun Allah Swt. telah menunjukkan bukti-bukti kebenaran hari pembalasan, namun di antara manusia masih ada yang mendustakan-Nya.
8. Allah Swt. Mahaadil dan Bijaksana terhadap manusia dan makhluk lainnya.
MARI BELAJAR AL QUR’AN SURAT AT-TIN KELAS V SEMESTER I
Ayo membaca Al Qur’an Surat At- Tin

A. Membaca surat At – Tin
Tata cara membaca al-Qur’ān dimulai dengan isti’adzah dan basmalah. Kemudian cermati dengan baik al-Qur’ān Surat at-Tin berikut ini. Bagi yang sudah lancar membaca, langsung saja membaca dengan tartil. Tartil artinya membaca sesuai dengan kata, tanda dan barisnya. Dibaca dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Bagi yang belum pandai membaca, perhatikan dengan baik cara guru atau teman yang sudah lancar membaca atau melafalkan Surat at-Tin.
Qur’an Surat At- Tiin 1- 8:

Artinya:
1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
2. dan demi bukit Sinai
3. dan demi kota (Mekah) ini yang aman,
4. sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
5. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),
6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.
7. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?
8. Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?
B. Menghafal Q.s At- Tiin



Cara mudah menghafal, mulailah dari ayat pertama. Bacalah berulang-ulang sampai hafal. Lanjutkan ayat kedua dengan cara yang sama sampai hafal. Kemudian ayat ketiga dengan cara yang sama sampai hafal. Untuk memantapkan hafalan tiga ayat tersebut, ulangilah seraya meminta kepada ayah atau ibu untuk menyimak hafalanmu ayat satu, dua, dan tiga sekaligus sampai mahir.
Setelah tiga ayat di atas hafal dan lancar, maka hafalan dilanjutkan ke ayat keempat sampai lancar. Setelah itu dilanjutkan ayat kelima, dibaca secara berulang-ulang sampai hafal dan lancar. Untuk memantapkan hafalan ayat pertama sampai dengan ayat kelima, ulangilah hafalan tersebut mulai dari ayat pertama sampai dengan ayat kelima dengan meminta bantuan kepada ayah/ibu, atau teman untuk menyimaknya.


Setelah kelima ayat sebelumnya hafal dengan mahir dan lancar, maka hafalan boleh dilanjutkan ke ayat keenam saja karena ayatnya panjang. Caranya seperti menghafal ayat pertama, yaitu diulang-ulang sampai hafalan mahir dan lancar.



Untuk memantapkan hafalan ke enam ayat sebelumnya, maka bersabarlah mengulangi kembali hafalan ayat pertama sampai dengan ayat keenam. Setelah itu baru boleh melanjutkan hafalan ayat ketujuh dan kedelapan.
Terakhir, semua hafalan dari ayat pertama sampai dengan ayat kedelapan surat at-Tin harus bagus dan mantap baik hafalan maupun panjang pendek bacaan, dan pelafalan setiap huruf. Dengan demikian, sudah siap untuk diuji di depan bapak atau ibu guru maupun teman-teman.
C. Menulis Q.S At-Tiin
Aku harus dapat menulis huruf al-Qur’ān dengan baik. Karena menulis huruf al-Qur’ān akan memperoleh ilmu dan keterampilan serta pahala dari Allah Swt. Menulis huruf al- Qur’ān tidaklah sulit, asalkan rajin dan teliti, serta penuh kesabaran. Dalam menulis huruf-huruf al-Qur’ān sebaiknya memperhatikan letak huruf-hurufnya. Ada huruf yang ditulis letaknya di atas garis buku, ada pula huruf yang ditulis memotong garis buku. Perhatikan contoh berikut!
Contoh kalimat basmalah dan kata wattini pada surat at-Tin.


D. Makna Kandungan Surat At- Tiin
Surat ini dinamakan at-Tin diambil dari kata at-Tin yang terdapat pada ayat pertama yang artinya buah Tin. Surat at-Tin adalah surat ke-95 dalam al-Qur’ān yang berjumlah 8 ayat dan termasuk golongan surat yang turun di Mekah atau disebut juga surat Makkiyyah.
Amati gambar berikut : Buah Tiin dan Buah zaitun


Sumber: Mazlan, Buku PAI SMP, 1994 Sumber: Mazlan, Buku PAI SMP, 1994
Gambar 1.3 Buah Tiin Gambar 1.2 Buah |Zaitun
KANDUNGAN Q.S AT- TIIN
Ayat Pertama
Tin adalah buah yang enak dan lembut serta cepat dicerna. Ia menjadi obat yang banyak manfaatnya, memperhalus fisik, mengencerkan dahak, membersihkan ginjal, menghancurkan batu pada saluran air seni, menggemukkan badan dan dapat melonggarkan rongga hati dan limpa. Zaitun adalah buah yang memiliki keistimewaan karena kandungan minyaknya yang berlimpah sehingga dapat dipergunakan di daerah yang kurang memiliki minyak.
Ayat Kedua
Gunung Sinai terletak di Semenan- jung Sinai, lintasan antara Tanah Mesir ke Israil, Arab, dan Mesopotamia. Gunung setinggi 2,285 meter ini juga dikenal dengan nama Jabal Musa (Gunung Nabi Musa), karena di tempat ini, Nabi Musa menerima wahyu pertama dan diangkat menjadi Rasul. Pada malam mi’rāj, Rasulullah saw. berhenti sebentar di tempat ini dan melaksanakan salat sebagai penghormatan beliau pada kesucian tempat tersebut.

Sumber: Mazlan, Buku PAI SMP, 1994
Gambar 1.4 Gunung Sinai, tempat Nabi Musa a.s. pertama kali menerima wahyu
Ayat Ketiga
Kota yang aman adalah kota Mekah (Lihat Gambar 1.5, Mekah). Kota ini disebutdengankotayangamankarena siapa pun yang memasukinya terjaga keamanan dan keselamatannya. Kota Mekah juga disebut sebagai Ummul Qurā’ dan Tanah yang Aman. Kota ini banyak menyimpan sejarah sejak zaman Nabi Ibrahim a.s.
Gambar 1.5 Mekah

Ayat Keempat
Allah Swt. menjadikan manusia dalam sebaik-baik bentuk. Proses kejadian manusia tidak sama dengan kejadian makhluk-makhluk lain. Manusia memiliki akal, jasmani, rohani, dan nafsu. Anggota tubuh manusia serasi dan seimbang sehingga tampak indah, cantik, dan memudahkan untuk melakukan kegiatan. Sedangkan hewan hanya memiliki jasmani dan nafsu saja. Manusia harus mampu menjaga keseimbangan yang dimilikinya agar supaya menjadi mulia. Apabila manusia mengutamakan nafsunya, maka ia turun derajatnya seperti hewan. Selain rohani, manusia dibekali dengan akal pikiran agar supaya dapat membedakan yang baik dan yang buruk.
Ayat Kelima
Allah Swt. mengingatkan manusia, sekali pun mereka sempurna, tetapi dapat turun derajatnya menjadi hina karena pengetahuan, sikap, dan perilakunya apabila telah keluar dari aturan yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. melalui rasul-Nya.

Ayat Keenam
Orang-orang yang tidak pernah hina adalah mereka yang beriman dan melaksanakan amal £ālih. Orang yang demikian itu akan selamat dari kehinaan dunia dan akhirat.
Baca Juga : Twibbon Marhaban Ya Ramadhan 1443 H / 2022 M
Ayat Ketujuh
Pada hari kiamat nanti ada hari pembalasan terhadap perbuatan manusia yang baik dan buruk. Manusia seharusnya tidak meragukan adanya hari pembalasan, karena Allah Swt. sudah menunjukkan bukti-buktinya. Allah Swt. memberikan akal kepada manusia untuk berpikir tentang ciptaan-Nya, dan hati untuk merasakan iman. Pertanyaan Allah Swt. itu untuk mengingatkan adanya hari kiamat agar manusia tidak lupa dan lalai sehingga terjerumus dalam dosa dan kehinaan.

Ayat Kedelapan
Allah Swt. adalah Yang Maha Mengetahui, sebagus-bagus pencipta dan pengatur segala urusan. Allah Swt. yang memberi keputusan atas segala persoalan. Tiada perbuatan walau sekecil atom pun yang dapat terlepas dari pengadilan-Nya. Pengadilan Allah Swt. adalah sebaik-baik pembuat keputusan.
Allah Swt. Maha Pengasih kepada hamba-Nya. Ia senantiasa mengingatkan agar manusia tidak lupa diri. Jika ternyata manusia masih melakukan dosa, maka karena keadilan-Nya, manusia akan menanggung akibat dan pembalasan atas dosanya itu. Allah Swt. juga telah menyiapkan kenikmatan bagi orang yang menjalankan syari’atnya.
RANGKUMAN:
1. Surat at-Tin terdapat dalam urutan ke-95 dalam al-Qur’ān. Surat ini terdiri atas 8 ayat, diturunkan di Mekah maka dinamakan juga surat Makkiyyah.
2. Allah Swt. melalui surat ini bersumpah dengan menyebut ciptaan-Nya, yaitu “Demi at-Tin dan Zaitūn”. Hanya Allah Swt. yang boleh bersumpah dengan ciptaan-Nya.
3. Negeri yang aman adalah Makkah al-Mukarramah.
4. Allah Swt. menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya, yaitu terdiri atas jasmani dan rohani yang seimbang.
5. Allah Swt. memperingatkan, bahwa manusia itu bisa menjadi hina bila tidak beriman dan beramal Sālih.
6. Manusia menjadi mulia di sisi Allah Swt bila beriman kepada Allah Swt. dan beramal Sālih.
7. Walaupun Allah Swt. telah menunjukkan bukti-bukti kebenaran hari pembalasan, namun di antara manusia masih ada yang mendustakan-Nya.
8. Allah Swt. Mahaadil dan Bijaksana terhadap manusia dan makhluk lainnya.
Posting Komentar untuk "Pendidikan Agama Islam ,Kelas - 5 surat At-Tiin"