Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Rangkuman Materi Penerapan EYD Tentang Tanda Baca

Rangkuman Materi Penerapan EYD Tentang Tanda Baca - Anak-anak SD Negeri 1 Kaligondang yang pintar, Hari ini mari kita mengulas materi Bahasa Indonesia mengenai penggunaan tanda baca. Ketika membaca sebuah buku, sudah tentu kalian akan menemukan tanda baca. Namun tahukah kalian jenis jenis tanda baca yang ada pada Bahasa Indonesia dan fungsinya? Kalau kalian belum tahu, yuk kita simak pembahasannya berikut ini!

Rangkuman Materi  Penerapan EYD Tentang Tanda Baca

Pengertian Tanda Baca

Tanda baca adalah simbol yang tidak ada ada hubungannya sama suara, kata, atau frasa dalam suatu bahasa. Tanda baca itu sendiri berperan menunjukkan sebuah struktur tulisan, intonasi, dan jeda pada saat pembacaan.

Dalam bahasa Indonesia terdapat beberapa jenis-jenis tanda baca di

  1. Tanda Titik (.)
  2. Tanda Koma (,)
  3. Tanda Titik Koma (;)
  4. Tanda Titik Dua (:)
  5. Tanda Hubung (-)
  6. Tanda Ellipsis (...)
  7. Tanda Tanya (?)
  8. Tanda Seru (!)
  9. Tanda Kurung ( () )
  10. Tanda Petik (“ ”)
  11. Tanda Petik Tunggal (‘ ‘)
  12. Tanda Garis Miring
  13. Tanda Apostrof atau penyingkat (‘)
Masing-masing dari tanda baca yang ada pada Bahasa Indonesia tersebut tentunya memiliki fungsi pemakaiannya masing-masing. Nah anak-anak kita bahas satu persatu pemakaian tanda baca tersebut.

Pemakaian Tanda Baca

Tanda titik (.)

Penggunaan tanda titik di antaranya adalah
  • Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan. Misalnya: Ibuku tinggal di Surabaya. Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, daftar , atau makalah misalnya: Membuat Makalah
1.1 Isi Karangan
1.2 Ilustrasi
1.2.1 Gambar Tangan
1.2.2 Tabel
  • Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu Misalnya : Pukul 1.25.20 (pukul 1 lewat 25 menit 20 detik).
  • Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan jangka panjang. Misalnya : 1.35.20 (1 jam, 35 menit, 20 detik).
  • Tanda titik dipakai di antara nama penulis, judul tulisan yang tidak berakhir dengan tanda tanya dan tanda seru, dan tempat terbit dalam daftar pustaka. Misalnya : Siregar, Merari. 1920. Azab dan Sengsara.. Weltevreden : Balai Pustaka.
  • Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya. Misalnya : Desa itu berpenduduk 25.200 orang.
  • Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah. Misalnya : Ia lahir di Kabawo 1987.
  • Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan karangan atau kepala Ilustrasi, tabel dan sebagainya. Misalnya : Acara kunjungan Joko Widodo
  •  Tanda titik tidak dipakai di belakangan alamat rumah dan tanggal surat atau nama dan alamat penerima surat. Misalnya :
Jakarta
Jalan Bunga Duri 78
11 April 2007

Tanda Koma (,)

Penggunaan tanda koma di antaranya adalah
  • Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau bilangan.
    Misalnya : Saya membeli tinta, pena dan kertas.
  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahulukan oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
    Misalnya : Saya ingin dapat, tetapi hari hujan.
  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
    Misalnya : Kalau hari hujan, saya tidak akan datang.
  • Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
    Misalnya : Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
  •  Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
    Misalnya : Oleh karena itu, kita harus berhati-hati.
  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
    Misalnya :
    O, begitu ?
    Wah, bukan main !
  • Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
    Misalnya : Kata ibu, “saya gembira sekali”.
  • Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamar, tempat dan tanggal, dan nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
    Misalnya : Sdr. Isman, Jalan Merdeka 8 Kendari.
  • Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian mana yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
    Misalnya: Alisahbana, Sultan Alam. 1982. Tata bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Jakarta: PT Pustaka Rakyat.
  • Tanda koma dipakai antara bagian-bagian dalam catatan kaki.
    Misalnya : W.J.S Poerwadarminta, Bahasa Indonesia untuk Karang Mengarang (Yogyakarta: Indonesia, 1987) hlm. 2.
  • Tanda koma dipakai di antara nama orang dan elar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga atau marga.
    Misalnya : Annisa,S.Pd., M.Pd.
  • Tanda koma dipakai di muka angka persepuluh atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Misalnya : 12,4 m.
  • Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi. Misalnya : Guru saya, Pak Simaha, pintar sekali.
  • Tanda koma dapat dipakai untuk menghindari salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat. Misalnya : Atas bantuan Amir, Gintama mengucapkan terima kasih.
  • Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringi dalam kalimat jika petikan lansung itu berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru.
    Misalnya :
    “Dimana saudara tinggal?” tanya Amir.
    “Berdiri tegak!” perintahnya.

Tanda Titik Koma (;)

Penggunaan tanda titik koma di antaranya adalah
  • Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian sejenis dan setara.
    Misalnya : Malam semakin larut; pekerjaan belum selesai juga.
  • Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
    Misalnya : Ayah mengurus tanamannya di kebut itu; Ibu sibuk bekerja di dapur; adik menghapal nama-nama buah.

Tanda Titik Dua (:)

Penggunaan tanda titik dua di antaranya adalah
  • Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti rangkaian atau penerimaan.
    Misalnya : Kita memerlukan perabotan rumah tangga : kursi, meja, dan lemari.
  • Tanda titik dua tidak dipakai jika rangkaian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
    Misalnya : Kita memerlukan meja, kursi, dan lemari.
  • Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
    Misalnya :
    Ketua : Ahmad Rewani
    Sekretaris : Susi Handayani
    Bandara : S. Bambang
  • Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Misalnya :
    Ibu : (meletakkan beberapa koper), “bawa koper ini, wan!”
    Wawan : “Baik, Bu.”
  •  Tanda titik dua dipakai di antara jilid atau nomor dan halaman, antara bab dengan ayat dalam kitab suci, di antara judul dan anak judul dalam karangan, serta nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan. Misalnya : Hasan (2005: 1)

Tanda Hubung (-)

Penggunaan tanda hubung di antaranya adalah
  • Tanda hubung dipakai untuk menyambungkan suku-suku kata dasar yang terpisahkan oleh pergantian baris.
    Misalnya :
    Di samping cara-cara lama itu ada juga cara yang baru.
    Catatan penting : Jika suku kata berupa satu vokal tidak ditempatkan pada ujung baris atau pangkal baris.
    Misalnya : Beberapa pendapat tentang masalah itu telah disampaikan.
  • Tanda hubung dipakai untuk menyambungkan unsur-unsur kata ulang.
    Misalnya : Makan-makan, kemerah-merahan, berulang-ulang.
  • Tanda hubung dipakai untuk menyambungkan huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal.
    Misalnya : p-a-n-i-t-i-a.
  • Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka dengan an-, singkatan huruf kapital dengan imbuhan atau kata, dan nama jabatan.
    Misalnya : se-Indonesia, hadiah ke-2.
  • Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Misalnya : di-smash, pen-tacle-an.

Tanda Ellipsis (....)

Penggunaan tanda ellipsis di antaranya adalah
  • Tanda ellipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus.
    Misalnya : Kalau begitu...ya, marilah kita bergerak.
  • Tanda ellipsis menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan. 
  • Misalnya : Sebab-sebab kemorosotan...akan diteliti lebih lanjut.
    Catatan : Jika bagian yang dihilangkan mengakhiri sebuah kalimat, perlu dipakai empat buah tutuk; tiga buah untuk menandai penghilangan teks dan satu untuk menandai akhir kalimat. Misalnya : Dalam tulisan, tanda baca harus digunakan dengan hati-hati...

Tanda Tanya (?)

Penggunaan tanda tanya di antaranya adalah
  • Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
    Misalnya : Kapan ia berangkat ?
  • Tanda tanya dipakai dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
    Misalnya : Ia dilahirkan tahun 1980 (?)

Tanda Seru (!)

Penggunaan tanda seru di antaranya adalah
  • Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menunjukkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat.
    Misalnya :
    Alangkah seramnya peristiwa itu!
    Bersihkan kamar itu sekarang juga!

Tanda Kurung ( () )

Penggunaan tanda kurung di antaranya adalah
  • Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.
    Misalnya : Bagian perencanaan sudah selesai menyusun DIK (Daftar Isian Kegiatan) kantor itu.
  • Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan.
    Misalnya : Sajak Tranggono yang berjudul “Ubud” (nama tempat yang terkenal di Bali)
  • Tanda kurung mengapit huruf atau kata yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan.
    Misalnya : Kata cocaine diserap dalam bahasa Indonesia menjadi Kokain.
  • Tanda kurung menjepit angka atau huruf yang merinci satu urutan keterangan.
    Misalnya : Faktor produksi menyangkut masalah (a) alam (b) tenaga kerja dan (c) modal.

Tanda Petik (“ “)

Penggunaan tanda petik di antaranya adalah
  • Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain.
    Misalnya : “Saya belum siap”, kata Wati, “tunggu sebentar!”
  • Tanpa petik mengapit judul syair, karangan atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
    Misalnya : Sajak “Berdiri Aku” terdapat pada halaman 5 buku itu.
  • Tanpa petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
    Misalnya : Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.
  • Tanpa petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
    Misalnya : Kata Tono, ”Saya juga minta satu”.
  • Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat.
    Misalnya : Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan “si Hitam”.

Tanda Petik Tunggal (' ')

Penggunaan tanda petik tunggal di antaranya adalah
  • Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
    Misalnya : Tanya Asri, ”Kau dengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
  • Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan. Atau ungkapan asing.
    Misalnya : Feedback ’balikan’.

Tanda Garis Miring (/)

Penggunaan tanda garis miring di antaranya adalah
  • Tanda garis miring dipakai dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwin.
    Misalnya : Jalan Kramat III/10
  • Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau tiap.
    Misalnya : Dikirim lewat darat/laut.

Tanda Apostrof/Penyingkatan (')

Penggunaan tanda Apostrof/Penyingkatan  di antaranya adalah
  • Tanda penyingkat menunjukkan kehilangan bagian kata atau bagian angka tahun.
    Misalnya :
    Januari ’99 (’99 = 1999)
    Malam’lah tiba (‘lah = telah)
Nah anak anak, Demikian Rangkuman Materi  Penerapan EYD Tentang Tanda Baca dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dengan rangkuman ini, kalian tidak perlu lagi bingung dalam menggunakan tanda baca yang ada ya.

Posting Komentar untuk " Rangkuman Materi Penerapan EYD Tentang Tanda Baca"